Kode Iklan Anda Disini

Minggu, 15 Desember 2013

Rasio Perbankkan



1.1 Pengertian Rasio
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard .manfaat analisis rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi pihak luar. Rasio-rasio ini mempermudah upaya pembandingan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun (time series).
Analisis ratio merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan adalah analisis ratio keuangan (Financial Ratio Analysis).
Tujuan dari analisis ratio adalah untuk membantu manager finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia.

1.2  Pengertian Keuangan
Keuangan adalah Administrasi yang mengurusi keluar masuknya uang dalam suatu lembaga. Sedangkan pengertian uang sendiri adalah alat tukar atau standat pengukuran nilai (kesatuan atau hitungan) yang sah. Pengertian uang yang lain adalah harga atau kekayaan.Keuangan diperlukan oleh setiap perusahaan untuk memperlancar kegiatan operasinya.

1.3 Rasio Keuangan
Rasio Keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut Harahap  “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”.Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, “Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Dari defenisi ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya.

1.4  Jenis-Jenis Rasio
ü  Rasio Likuiditas
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan, Yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi atau kemampuan suatu perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban finansiilnya pada saat ditagih.
Rasio Untuk Mengukur kemampuan Perusahaan :
1. Memenuhi kewajiban tepat pada waktunya
2. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi normal
3 Membayar bunga
4. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan
Macam-macam rasio likuiditas:
ü  Current Ratio
Current  Ratio adalah perbandingan  antara  aktiva lancar  dan utang .
Rumus  :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) X 100%
Hasil dari data laporan keuangan
Current ratio tahun 2010         = ( Rp.14.873.999 / Rp. 12.460.512) x 100%
                                                            = 1,193 %
Current ratio tahun 2009         = ( Rp. 14.040.719 / Rp. 13.648.759) x 100%
                                                            = 1,028 %
Current  ratio  menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk  membayar  utangnya  yang harus  segera  dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.

ü  Cash Ratio  (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva  perusahaan  yang paling  likuid  adalah  kas  dan  surat   berharga. Cash  ratio 
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas  dan surat berharga yangdapat  segera diuangkan.Tidakterdapat  standar  likuiditas  untuk  cash  ratio sehingga  penilaiannya  tergantung  pada  kebijakan   manajemen.

Rumus  :
Cash Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Cash ratio tahun 2010      = (Rp. 14.873.999 / Rp. 4.643.808) x 100%
                                               = 3,202 %
Cash ratio tahun 2009      = (Rp.14.040.719 / Rp.6.021.903) x 100%
                                               = 2,331 %

ü  Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Quick ratio  merupakan rasio  antara   aktiva  lancar  sesudah dikurangi persediaan 
dengan  hutang lancar. Rasio ini  menunjukkan  besarnya  alat  likuid   yang paling cepat  bisa digunakan untuk melunasi    hutang lancar. Persediaan  dianggap aktiva lancar yang paling  tidak lancar, sebab  untuk menjadi   uang tunai  (kas)  memerlukan  dua  langkah  yakni   menjadi piutang  terlebih dulu  sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar)) x 100%

Hasil dari data laporan keuangan :
Quick Ratio tahun 2010   = ((Rp. 14.873.999 – Rp.5.035.658) / 12.460.512)) x 100%
                                               = 0,789 %
Quick Ration tahun 2009 = ((Rp.14.040.719-Rp.6.137.113) / 13.648.759)) x 100%
                                               = 0,57 %

ü  Rasio Solvabilitas
            Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya. Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang.
ü  Rasio Rentabilitas
                         Yaitu Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar